Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peretas Asal Cina Incar Jaringan Komputer di Perusahaan Amerika

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com
Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com
Iklan

TEMPO.COWashingtonPeretas asal Cina diduga sedang berupaya meretas jaringan komputer di Amerika Serikat untuk mengeksploitasi perang dagang yang sedang berlangsung.

Peretas Cina diduga telah membuat sejumlah back door atau pintu alternatif yang membuat mereka bisa menginfiltrasi jaringan komputer milik perusahaan AS.

Perusahaan keamanan siber Check Point merilis laporan yang menyatakan peretas Cina melakukan ini untuk mendapatkan informasi rahasia cara membuat produk dengan cepat dan biaya yang murah.

“Kita sedang menyaksikan penerapan metodologi pencurian internet protocol tapi sekarang di area yang jauh lebih sulit untuk dilawan,” kata Mark Lechtik, peneliti utama keamanan siber di Check Point, seperti dilansir Fox News pada Kamis, 5 September 2019.

Laporan Check Point menyatakan Cina merupakan satu dari sejumlah negara yang aktif melakukan perang siber.

Kondisi perang dagang AS dan Cina yang meningkat ini membuat peretas Cina melakukan serangan siber dengan skala lebih besar dan canggih.

“Salah satu tujuan strategis peretas Cina adalah memasuki jaringan komputer perusahaan di AS dan menyebar dengan cepat di dalam jaringan itu,” begitu pernyataan Check Point.

Para peretas Cina membangun peralatan perang siber dengan mengeksploitasi peralatan atau software di komputer AS.

Ini dilakukan dengan menggunakan taktik eksploit atau exploit tactics.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perusahaan AS menghabiskan dana jutaan dolar atau puluhan miliar untuk melawan eksploit komputer atau PC yang biasa dimanfaatkan para peretas.

“Ini telah menginspirasi peretas Cina untuk membangun jalur rahasia untuk memanfaatkan sumber daya itu untuk kepentingan mereka,” begitu pernyataan dari laporan Check Point.

Laporan ini juga mencantumkan laporan dari perusahaan raksasa keamanan siber Symantec, yang menjabarkan penggunaan eksploit ala lembaga National Security Agency oleh kelompok peretas yang diduga disponsori pemerintah Cina yaitu APT3 sebelum 2017.

Ini artinya penggunaan eksploit itu terjadi sebelum sejumlah eksploit milik NSA dibocorkan oleh sekelompok peretas bernama Shadow Broker.

“Kebocoran peralatan siber NSA oleh Shadow Broker pada 2017 menunjukkan AS memiliki kemampuan akses eksploit yang luar biasa besar. Peretas Cina tentu menginginkan kemampuan peretasan yang sama. Tapi cara mereka mendapatkan kemampuan itu berbeda dengan peretas AS,” begitu isi laporan Check Point.

Menurut analisis dari Check Point, peretas Cina APT3 memonitor komputer yang diretas oleh peretas NSA.

“Mereka merekam trafik dari serangan peretasan itu lalu memanfaatkannya dengan membalik teknologinya,” begitu bunyi laporan Check Point.

Biasanya software peretasan ini merupakan hasil buatan sendiri atau dibeli dari pihak ketiga. Namun, menurut Check Point, peretas Cina membalik teknologi dari temuan mereka soal peretasan NSA dan menjadikannya bagian dari alat peretasan mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

9 jam lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

10 jam lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

11 jam lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.


6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

Orang-orang berdemonstrasi di luar The New School University Center, ketika perkemahan Protes terus berlanjut untuk mendukung warga Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.